1. IDENTIFIKASI
NOVEL
JUDUL : MEMOAR SHERLOCK HOLMES (Tuan Tanah di
Reigate)
PENGARANG : Sir Arthur Conan Doyle
PENERBIT : PT Gramedia Pustaka Utama
CETAKAN : Kesembilan
TAHUN TERBIT : Februari 2012
TEMPAT TERBIT : Jakarta
2. SINOPSIS
SHERLOCK HOLMES
terbaring sakit di Hotel Dulongs karena kecapekan setelah mengadakan
penyelidikan nonstop selama dua bulan penuh, dengan jam kerja tak kurang dari
lima belas jam seharinya. Tiga hari kemudian, Watson meluangkan waktu seminggu
di pedesaan untuk pergantian suasana bersama Holmes. Mereka akan menginap di
rumah teman lama Watson, Kolonel Hayter. Ternyata akhir-akhir ini penduduk
pedesaan di Reigate dilanda ketakutan. Pencuri memasuki rumah si tua Acton!
Namun yang hilang hanya satu set Homer karangan Pope, dua tempat lili berlapis
emas, bandul pemberat dari gading, barometr yang terbuat dari batang ek, dan
segelondong benang. Itu saja. Keesokan harinya, bukan kasus pencurian lagi yang
membuat panik penduduk,tetapi kasus pembunuhan si William, kusir Mr.Cunningham!
apakah ada hubungannya dengan pencurian yang sempat terjadi di pedesaan ini ?
siapakah pelaku dibalik misteri ini ?
3. UNSUR
INSTRINSIK
A. TEMA
: Kasus di Reigate
B. TOKOH
1) Tokoh
utama : Sherlock Holmes dan Dr. Watson
2) Tokoh
pembantu : Kolnel Hayter, Inspektur Forroster, Mr. Cunningham, Mr. alec
Cunningham, dan Acton.
3) Tokoh
figuran : pelayan colonel
v Protagonis
: Dr. Watson, colonel Hayter, Acton, inspektur Forroster
v Antagonis
: Mr. Cunningham dan Mr. Alec Cunningham
v Tritagonis
: Sherlock Holmes
C. PENOKOHAN
1) Sherlock
Holmes
h Cerdik
dan pekerja keras
“…… setelah mengadakan
penyelidikan nontop selama dua bulan penuh, dengan jam kerja tak kurang dari
lima belas jam seharinya. Memang benar, penyelidikannya sukses besar dan
menjadi buah bibir di seluruh benua Eropa……”
h Nyentrik
dan bersemangat
“…… kelakuannya sangat
nyentrik, dan dia agak terlalu bersemangat……”
h Ketus
“’huh, coba lihat wajah
mereka!’ teriak Holmes dengan ketus.”
h Jujur
“Sherlock Holmes
menepati kata-katanya.”
2) Dr.
Watson
h Peduli
“ Tapi aku langsung
mengangkat jariku untuk memperingatkanny. ‘Kau kemari untuk istirahat, sobat.
Demi Tuhan, jangan mengutak-utik masalah baru dulu, berhubung sarafmu lagi tak
beres.’”
h Prihatin
“ Aku prihatin atas
kesalahan ini, karena aku tahu betapa dalamnya kekecewaaan yang diderita
Holmesmenyadari dirinya sampai membuat kesalahan seperti itu.”
h Mengetahui
semua tingkah sahabatnya
“dari ekspresi
wajahnya, aku tahu bahwa dia sedang mencium sesuatu, tapi aku tak bisa menduga
ke arah mana pikirannya berjalan.”
“Aku tahu temanku
sengaja menyalahkan diriku untk tujuan tertentu.”
h Kagum
dengan kelihaian Holmes
“’Sebagai dokter harus
kuakui bahwa kau telah memerankannyadengan sangat baik’, kataku sambil menatap
pria yang selalu mencengangkanku dengan kelihaian-keliahiannya yang tak terduga
ini.”
h Rendah
diri
“’Oh, betapa dungunya
aku!,’teriakku.”
3) Kolonel
Hayter
h Baik
“Hayter seorang
pensiunan tentara yang baik.”
h Mudah
akrab
“……, dia cepat akrab
dengan Holmes……”
h Waspada
“’kurasa sebaiknya aku
membawa salah satu pistol ini ke atas, kalau-kalau ada bahaya mengancam.’”
h Tenang
“’Ah, nanti saja kita
bicarakan lagi’, kata pak colonel, lalu kembali menikmati makan paginya dengan
tenang.’”
h Hangat
“’Oh’, jawab pak
colonel dengan hangat,………”
h Tertawa
“’Ya, Tuhan!,”teriak
pak colonel sambil tertawa,”
4) Inspektur
Forroster
h Gagah,
masih muda, dan penuh semangat
“seorang petugas polisi
yang gagah, masih muda, dan penuh semangat memasuki ruangan.”
h Hormat
“…dan inspektur polisi
itu membungkukkan badan untuk menghormat.”
5) Mr.
Cunningham
h Tua
dan terhormat
“’Si Cunningham tua itu
tuan rumah termkemuka di daerah ini, dan orangnya sangat terhormat.’’
h Lanjut
usia, berwajah keras, berkerut-kerut, bermata tajam
“salah satunya adalah
seorang yang sudah lanjut usia, wajahnya keras, berkerut-kerut, dan matanya
tajam.”
h Dingin
“’saya rasa itu cukup
jelas’,kata Mr. Cunningham dengan dingin……”
h Tidak
sabar
“’tuan yang baik hati,’
kata Mr. Cunningham dengan rasa tak sabar,…”
h Kaku
“’Saya harap anda sudah
puas sekarang?’ kata Mr. Cunningham dengan kaku.”
h Pengakuan
rasa bersalah
“…aku melihat ekspresi
wajah yang sedemikian gamblangnya menyatakan pengakuan rasa bersalah.”
h Memelintir
salah satu pergelangan tangan Holmes
“……sedangkan ayahnya
nampak memelintir salah satunya pergelangan tangannya.”
h Bingung
dan terkejut
“yang tua nampak begitu
bingung dan terkejut…”
h Berwajah
kusam dan murung
“…wajahnya menjadi
kusam dan murung.”
h Membunuh
“Atas tuduhan membunuh
kusir mereka, William Kirwan.”
6) Mr.
Alec Cunningham
h Perokok
“…dan Mr. Alec
Cunningham yang sudah mengenakan pakaian tidur sedang menghisap pipa.”
h Tampan
dan muda
“…yang satunya lagi
seorang pemuda yang sangat tampan.”
h Tersenyum
“Dia tersenyum lepas……”
h Berpakaian
sangat mewah
“……dan menggunakan
pakaian yang sangat mewah.”
h Tertawa
terbahak-bahak
“……dan Alec Cunningham
tertawa terbahak-bahak.”
h Mencekik
leher Holmes
“Cunningham muda
mencekik leher temanku dengan kedua tangannya……”
h Membunuh
“Atas tuduhan membunuh
kusir mereka, William Kirwan>”
h Sok dan penuh gaya
“sebaliknya, penampilan
anaknya telah berubah sama sekali dari yang sebelumnya sok dan penuh gaya.”
h Matanya
hitam legam
“Matanya yang hitam
legam memancarkan kekejaman.”
h Menakutkan
“……sehingga wajahnya
yang tampan berubah menjadi menakutkan.”
h Akan
menembak
“secepat kilat
tangannya menyambar sesuatu, yang ternyata sebuah pistol yang baru saja hendak
ditembakkan oleh Cunningham muda.”
h Berbohong
“itu berarti Alec
Cunningham berbohong ketika dia mengatakan belum ada dua orang yang sedang
bergumul ketika terdengar suara tembakan.”
7) Mr.
Acton
h Tua
“Si tua Acton, salah
satu tokoh di daerah ini,…”
h Bertubuh
kecil
“Dia ditemani oleh
seorang pria bertubuh kecil…”
8) Kepala
pelayan pak Kolonel
h Gemetaran
“kami sedang makan pagi
ketika kepala pelayan pak kolonel berlari masuk dengan gemetaran.”
D. LATAR/SETTING
1) Latar
Tempat
h Hotel
Dulongs
“……bahwa Holmes sedang
terbaring sakit di Hotel Dulongs.”
h Eropa
“……penyelidikannya
sukses besar dan menjadi buah bibir di seluruh
benua Eropa.”
h Baker
Street
“Tiga hari kemudian, kami kembali ke Baker Street
bersama-sama,…”
h Reigate,
Surrey
“…dan kini dia
bertempat tinggal di dekat Reigate, Surrey.”
h Rumah
pak Kolonel
“……, kami sudah berada
di rumah pak Kolonel.”
h Ruang
senjata pak Kolonel
“……, setelah makan
malam kami duduk di ruang senjata pak colonel.”
h Lapangan
“kami mendapati Holmes
sedang berjalan kesana kemari di lapangan,…”
h Pondik
mungil
“kami melewati pondok
mumgil yang tadinya ditempati oleh korban.”
h Lyons
“……seminggu setelah
kami pulang dari Lyons,......”
h Rumah
kuno bergaya Ratu Anne (Rumah Mr. Cunningham)
“……, lalu berjalan naik
ke rumah kuno bergaya Ratu Anne yang masih dalam keadaan baik itu.”
h Tangga,
Ruang keluarga, beberapa kamr tidur, termasuk kamar tidur Mr. Cunningham dan
putranya
“setelah menaiki
tangga, kami tiba di ruang keluarga, dan beberapa kamar tidur, termasuk kamar
Mr. Cunningham dan putranya.”
h Ruang
untuk merokok
“sekitar jam satu siang
dia sudah kembali bersama kami di ruang untuk merokok.”
2) Latar
Waktu
h Tahun
1887
“saat itu musim semi
1887”
h 14
April
“…, aku membaca bahwa
pada tanggal 14 April aku …”
h 15
April
“Dua puluh emapt jam
kemudian, aku sudah berada di sampingnya…”
h 18
April
“Tiga hari kemudian
kami kembal ke Baker Street bersama-sama,…”
h Malam
“Pada malam kedatangan
kami, setelah makan malam kami duduk di ruang senjata pak Kolonel.”
h Pagi
“kami sedang makan pagi
ketika kepala pelayan pak Kolonel berlari masuk dengan gemetaran.”
h Sekitar
jam satu siang
“sekitar jam satu siang
dia sudah kembali bersama kami di ruang untuk merokok.”
3) Latar
Suasana
h Musim
Semi
“Saat itu musim semi
1887.”
h Menyenangkan
“Menurutku, meluangkan
waktu seminggu di pedesaan sangat menyenangkan,…”
h Tegang
“’Bahaya mengancam ?’
tanyaku.”
“ Pembunuhan!”
h Kaget
“Wajah temanku
tiba-tiba berubah menjadi sangat mengerikan. Matanya melotot ke atas, seluruh
otot wajahnya mengejang, dan sambil megerang dia jatuh tertelungkup di tanah.”
h “Kata-katana
terputus oleh teriakan yang tiba terdengar ‘Tolong! Tolong! Ada pembunuhan!’”
h Santai
“Sekitar jam satu siang
dia sudah kembali bersama kami di ruang untuk merokok.”
h Lega
“’Ya, Tuhan!’ teriak
pak Kolonel sambil tertawa. ‘Jadi Anda tadi Cuma pura-pura, ya ? Padahal kami
sempat prihatin setengah mati.’”
h Tenang
“Watson, rencana
istirahat kita di desa yang tenang ternyata membawa hasil.”
E. ALUR/PLOT
: Alur Maju / progresif
Sherlock
Holmes terbaring sakit di Hotel Dulong karena kecapekan setelah mengadakan
penyelidikan yang menghabiskan tenaganya. Setelah sembuh dari sakit, Watson
mengajak sahabatnya, Holmes, untuk pergantian suasana di pedesaan. Mereka akan
menginap di rumah temannya Watson yaitu Kolonel Hayter. Ternyata akhir-akhir
ini, pedesaan yg terletak di Reigate tersebut dihebohkan dengan aksi pencurian
aneh. Pencuri yang memasuki rumah si tua Acton hanya mengambil barang-barang
yang seharusnya tidak pantas dicuri oleh seorang pencuri. Keesokan harinya,
terdengar kabar dari kepala pelayan Kolonel Hayter bahwa terjadi pembunuhan
terhadap kusir Mr. Cunningham yaitu William Kirwan. Robekan kertas yang didapat
oleh Inspektur Forroster menjadi bukti pelaku pembunuhan. Dengan cerdiknya,
Holmes sudah mencurigai seorang ayah dan seorang anak yang merupakan pelaku
dibalik misteri ini. Mereka adalah Mr. Cunningham dan anaknya Mr. Alec
Cunningham. Motif dibalik semua ini adalah karena adanya sengketa tanah antara
Cunningham dan Acton. Mr. Cunningham ingin mengambil dokumen penting dari rumah
Acton tetapi tidak mendapatkannya. Agar berkesan ini hanya pencurian biasa, Cunningham
hanya mengambil barang-barang yang kurang penting saja. Sayangnya, aksi itu
diketahui oleh kusir mereka, William Kirwan. Untuk menutupi semua kebusukan
Cunningham, kedua orang itu membunuh kusir mereka. Akhirnya, kebenaran terkuak
sudah, mereka di bawa oleh inspektur Forroster. Maka besok pagi, dengan penuh
semangat, Sherlock Holmes dan Watson pun dengan penuh semangat, kembali ke
Baker Street.
F. SUDUT
PANDANG/POINT OF VIEW : Sudut Pandang Orang Pertama
G. GAYA
BAHASA
h Bahasa
Inggris
“…, namun yang hilang
cuma satu set Homer……”
h Majas
metafora
“Walaupun selama ini
dia dijuluki si Tulang Bajam,…”
“Memang benar,
penyelidikannya sukses besar dan menjadi buah bibir di seluruh benua Eropa,…”
h Metonimia
“… aku menerima
telegram dari Lyons…”
H. AMANAT
Sebagai
ayah, seharusnya menjadi panutan yang baik bagi anaknya, keinginan anak tidak
harus semuannya dipenuhi dan tidak semuanya harus didukung, apalagi itu hal
negative. Kita harus menerima hidup ini apa adanya. Karena keserakahan tidak
membuahkan hasil apa-apa bagi kehidupan ini.
4. UNSUR
EKSTRINSIK
Arthur Ignatius Conan Doyle lahir pada tanggal 22 Mei
1859 di kota Edinburgh, Skotlandia. Keluarga Doyle merupakan sebuah keluarga
Katolik-Irlandia yang kaya, dan berkembang di lingkungan seni. Charles Altamont
Doyle, ayah Arthur, merupakan seorang pemabuk berat dan merupakan satu-satunya
keluarga Doyle yang memisahkan diri dari Arthur. Pada umur 22 tahun, Charles
menikah dengan Mary Foley, seorang wanita bersemangat dan berpendidikan berumur
17 tahun.
Mary Doyle tertarik dan senang pada buku dan dia merupakan juru cerita yang sangat baik. Mary Doyle bekerja sebagai pengarang cerita untuk mencukupi kebutuhan keluarganya. Saat itu hanya ada sedikit uang untuk keluarganya dan keharmonisan keluargapun tidak didukung oleh ayahnya. Setelah Arthur mencapai umur sembilan tahun, dia bersekolah dengan bantuan biaya dari sanak saudaranya. Arthur bersekolah di asrama Kristen Romawi karena Arthur enggan bersekolah di tempat lain yang menekankan hukuman fisik yang identik dan berlaku pada jaman dahulu.
Tahun 1876, Arthur lulus pada umur tujuh belas tahun dan siap menghadapi dunia dan berusaha untuk lebih maju. Keluarga Arthur merupakan keluarga seniman. Tetapi Arthur memilih dunia kedokteran untuk melanjutkan pendidikannya. Keputusan ini ia ambil berkat dorongan Dr. Bryan Charles Waller, yang pertama kali ia temui di sebuah penginapan. Dr. Waller merupakan dosen di Universitas Endinburgh dan dialah yang mengirim Arthur ke sana.
Dalam pendidikannya untuk menjadi seorang dokter, Arthur juga mencoba-coba menulis beberapa cerita pendek dan mulai berkembang, seperti yang dilakukan ibunya. Dia berhasil menyelesaikan sebuah cerita pertamanya, sebuah cerita dramatis yang berjudul The Surgeon of Gangster Fell. Kini ia menggunakan nama Conan Doyle dalam dunia sastra ini. Banyak orang yang menginspirasi Conan Doyle dalam mengarang cerita, seperti James Barrie dan Robert Louis Stevenson yang sangat terkenal dalam bidang puisi tetapi mereka juga berada dalam bidang kedokteran. Namun ada satu orang yang membuat ia sangat terkesan dan sangat ia percayai tanpa ragu, yaitu Dr. Joseph Bell, seorang dokter yang hebat dan sangat ahli dalam observasi, logika, deduksi, dan diagnosa. Dialah yang menginspirasi Arthur untuk menciptakan sosok fiksi monumental yaitu Sherlock Holmes.
Tahun kedua pendidikan dokternya, Conan Doyle menulis cerita lagi dengan judul The Mistery of Sasassa Valley. Cerita ini dimuat dalam majalah Edinburgh bernama Chamber’s Journal yang diterbitkan pertama kali oleh Thomas Hardy. Pada tahun yang sama, cerita Conan Doyle diterbitkan untuk kedua kalinya dengan judul The American Tale yang dipublikasikan di London Society, membuatnya ingin menulis lebih dan lebih banyak lagi.
Tahun ketiga pendidikan dokternya, Conan Doyle telah mencapai umur 20 tahun. Conan Doyle menawarkan diri untuk ikut dalam kapal dokter bedah bernapa Hope, sebuah kapal penangkap paus, dan ia berangkat ke kutub utara. Kapal tersebut berhenti di Greenland dan disanalah tempat menyenangkan untuk berburu anjing laut. Selain itu Conan Doyle juga menyukai pengalaman memburu ikan paus yang sangat ia nikmati. Petualangannya ini ia tuangkan dalam sebuah cerita berjudul Captain of the Pole Star.
Tanpa banyak kegembiraan, Conan Doyle melanjutkan studi kedokterannya pada tahun 1880 dan menyelesaikannya untuk mendapatkan gelar dokter dan ijin praktek pada tahun 1882. Conan Doyle pergi ke Afrika untuk membuka praktek karena di sana banyak sekali orang yang sakit. Tapi ia tidak betah dan ia segera pergi ke Inggris. Pengalamannya di Afrika ia tulis dalam cerita The Stark Munro Letters. Ia segera menyewa rumah di daerah Southsea, untuk membuka praktek karena ia kehabisan uang. Dengan kerja kerasnya ia mampu mendapatkan penghasilan praktek dokter cukup banyak dalam 3 tahun terakhir.
Pada tahun 1885, Conan Doyle telah menjadi dokter yang sukses. Ia memutuskan saat itulah waktu yang tepat untuk menikahi gadis muda bernama Louisa Hawkins. Menurut Conan Doyle pribadi, Louisa adalah seorang gadis yang pemberani, ramah, dan sangat baik hati.
Pada bulan Maret 1886 di sela-sela prakteknya yang terus meningkat, Conan Doyle mulai untuk menulis lagi, menulis sebuah novel yang akan membuatnya sangat amat terkenal. Ia menulis sebuah novel berjudul A Tangled Skein dengan tokoh bernama Sheridan Hope dan Ormond Sacker. Namun, novel ini belum begitu terkenal. Baru setelah Conan Doyle mengganti judul dan tokohnya dengan nama Study in Scarlet yang memperkenalkan pada kita si jenius Sherlock Holmes dan Dr. Watson, novel ini menjadi terkenal di seluruh Inggris. Kisah kedua dan ketiga tokoh Sherlock Holmes berjudul Micah Clark dan The Mistery of Cloomber juga sangat diminati. Sosok Sherlock Holmes merupakan tokoh fiksi paling komersial yang paling laris dan terkenal pada saat itu. Beritanya dimuat, dipublikasikan dan dicetak di mana-mana.
Pada tahun 1889 mengejutkan sekali, ternyata sosok Sherlock Holmes lebih terkenal di Amerika bahkan di dunia. Conan Doyle mendapat penghargaan Oscar Wilde atas keberhasilannya tersebut. Akhirnya banyak penggemar Sherlock Holmes meminta agar Conan Doyle melanjutkan cerita detektif tersebut.
Namun pada bulan Mei 1891, Conan Doyle terserang influenza mematikan. Ia terbaring di rumah sakit antara hidup dan mati selama tujuh hari. Akhirnya cerita Sherlock Holmes sempat terhenti karena ia harus beristirahat penuh. Conan Doyle harus bisa membagi waktu untuk dunia dokter dan dunia sastra agar tidak mudah terserang penyakit lagi.
Tahun 1892, Louisa melahirkan seorang bayi yang mereka namakan Kingsley. Saat itu, Conan Doyle mulai bosan dengan tokoh Sherlock Holmes. Pada bulan Desember 1893 Ia menuliskan kisah terakhir Sherlock Holmes bersama Prof. Moriarty tewas dalam pertarungannya di air terjun Reichenbach yang berjudul The Final Problem yang ditebikan oleh majalah The Strand. Ia lalu meneruskan karir di dunia kedokterannya dengan lebih serius.
Pada September 1894, Conan Doyle diundang ke puluhan kota untuk talk show kepada para penggemar novel-novelnya. Tahun 1986 Conan Doyle pergi ke Mesir bersama Louisa. Perjalanannya ke Mesir tersebut memberinya ide untuk membuat sebuah cerita berjudul The Tragedy of the Korosko. Sepulang dari Mesir, Conan Doyle bertemu dengan wanita cantik berumur 24 tahun bernama Jean Leckie pertama kali pada Maret 1897. Dialah yang akan menemani Conan Doyle sampai mati nanti.
Dalam periode yang sama, Conan Doyle diminta agar mengijinkan pembuatan film tentang Sherlock Holmes. Aktor terbaik yang terpilih pada saat itu yang akan memainkan peran Sherlock Holmes. Conan Doyle setuju bahkan ia sendiri yang membuat naskah film Sherlock Holmes tersebut.
Tahun 1900 pecahlah sebuah perang yang bernama Perang Boer. Conan Doyle mengajukan dirinya sebagai sukarelawan medis yang membantu perang tersebut. Ia berangkat ke Afrika pada bulan Februari tahun 1900. Di sana ia harus pandai-pandai berperang dan berjuang menyembuhkan prajurit yang terluka. Beberapa bulan di Afrika, ia menyadari bahwa banyak sekali prajurit bahkan sesama dokter yang tewas dalam perang tersebut. Pada Oktober 1900 saat perang mulai mereda, Conan Doyle membuat artikel berjudul The Great Boer War. Gaya bahasa dan opini yang baik, membuatnya menjadi sebuah sumber informasi yang menakjubkan.
Setelah perang usai, Conan Doyle kembali ke Inggris dan beristirahat selama beberapa bulan. Banyak pihak yang menginginkan ia untuk menulis cerita kembali karena sudah lama, Conan Doyle tidak membuat cerita. Akhirnya ia membuat sebuah cerita bersambung yang diterbitkan majalah The Strand dengan judul The Hound of the Baskervilles pada Agustus tahun 1901. Sebuat cerita yang memiliki sensasi yang hebat.
Tetapi para penggemarnya masih menginginkan kisah Sherlock Holmes. Bahkan ada sebuah gosip yang menyatakan bahwa Raja Edward VII sendiri meminta Conan Doyle menghidupkan kembali Sherlock Holmes. Hal ini membuat Conan Doyle tidak dapat menolaknya. Akhirnya pada tahun 1903, majalah The Strand mempublikasikan sebuah cerita yang berjudul The Return of Sherlock Holmes. Di lain pihak, hubungan Conan Doyle dengan Jean Leckie semakin erat. Jean Leckie merupakan rekan kerja sekaligus teman baiknya. Dalam tahun-tahun itu, Conan Doyle juga sempat membantu Scotland Yard untuk meyelesaikan beberapa kasus yang sulit dengan kepandaiannya.
Sebuah duka yang mendalam menghantam diri Conan Doyle. Tanggal 4 Juli 1906, Louisa istrinya meninggal dunia karena sakit yang dideritanya. Tetapi Jean Leckie datang dan terus menyemangatinya. Conan Doyle akhirnya menikah secara sembunyi-sembunyi dengan Jean Leckie. Barulah pada tanggal 18 September 1907, Conan Doyle secara terang-terangan mengumumkan pernikahannya dan diadakan pesta secara meriah. Dengan kedua anak yang telah diberikan oleh Jeal Leckie, mereka pindah ke rumah baru bernama Windlesham di daerah Sussex. Ia sangat ingin tinggal di rumah tercintanya itu saat sisa-sisa hidupnya masih ada nanti.
Tahun demi tahun ia lalui. Banyak cerita yang telah ia ciptakan dengan tokoh Sherlock Holmes. Diantaranya The Case of Oscar Slater, The House of Temperley, The Speckled Band, The Land of Mist, The Disintegration Machine, When The World Screamed, dan sebagainya. Cerita-cerita tersebut akhirnya dikumpulkan dan dijadikan menjadi beberapa kumpulan novel yang berisi berbagai kisah pendek Sherlock Holmes. Sehingga novel Sherlock Holmes yang telah ia buat adalah Study in Scarlet, The Sign of Four, The House of Temperley, The Valley of Fear, The Lost Word, The Adventure of Sherlock Holmes, Memoir of Sherlock Holmes, The Final Adventure of Sherlock Holmes, The Return of Sherlock Holmes, dan Casebook of Sherlock Holmes.
Conan Doyle mulai sakit-sakitan karena faktor usia. Akhirnya ia meninggal pada tanggal 7 Juli 1930. Kalimat terakhirnya, sebelum ia meninggal adalah "The greatest and most glorious adventure of all… (sesuatu yang terhebat dan yang paling berharga dari seluruh petualanganku...)," dengan berbisik kepada istrinya ia berkata, "You are wonderful… (kamulah yang menakjubkan...)”
Mary Doyle tertarik dan senang pada buku dan dia merupakan juru cerita yang sangat baik. Mary Doyle bekerja sebagai pengarang cerita untuk mencukupi kebutuhan keluarganya. Saat itu hanya ada sedikit uang untuk keluarganya dan keharmonisan keluargapun tidak didukung oleh ayahnya. Setelah Arthur mencapai umur sembilan tahun, dia bersekolah dengan bantuan biaya dari sanak saudaranya. Arthur bersekolah di asrama Kristen Romawi karena Arthur enggan bersekolah di tempat lain yang menekankan hukuman fisik yang identik dan berlaku pada jaman dahulu.
Tahun 1876, Arthur lulus pada umur tujuh belas tahun dan siap menghadapi dunia dan berusaha untuk lebih maju. Keluarga Arthur merupakan keluarga seniman. Tetapi Arthur memilih dunia kedokteran untuk melanjutkan pendidikannya. Keputusan ini ia ambil berkat dorongan Dr. Bryan Charles Waller, yang pertama kali ia temui di sebuah penginapan. Dr. Waller merupakan dosen di Universitas Endinburgh dan dialah yang mengirim Arthur ke sana.
Dalam pendidikannya untuk menjadi seorang dokter, Arthur juga mencoba-coba menulis beberapa cerita pendek dan mulai berkembang, seperti yang dilakukan ibunya. Dia berhasil menyelesaikan sebuah cerita pertamanya, sebuah cerita dramatis yang berjudul The Surgeon of Gangster Fell. Kini ia menggunakan nama Conan Doyle dalam dunia sastra ini. Banyak orang yang menginspirasi Conan Doyle dalam mengarang cerita, seperti James Barrie dan Robert Louis Stevenson yang sangat terkenal dalam bidang puisi tetapi mereka juga berada dalam bidang kedokteran. Namun ada satu orang yang membuat ia sangat terkesan dan sangat ia percayai tanpa ragu, yaitu Dr. Joseph Bell, seorang dokter yang hebat dan sangat ahli dalam observasi, logika, deduksi, dan diagnosa. Dialah yang menginspirasi Arthur untuk menciptakan sosok fiksi monumental yaitu Sherlock Holmes.
Tahun kedua pendidikan dokternya, Conan Doyle menulis cerita lagi dengan judul The Mistery of Sasassa Valley. Cerita ini dimuat dalam majalah Edinburgh bernama Chamber’s Journal yang diterbitkan pertama kali oleh Thomas Hardy. Pada tahun yang sama, cerita Conan Doyle diterbitkan untuk kedua kalinya dengan judul The American Tale yang dipublikasikan di London Society, membuatnya ingin menulis lebih dan lebih banyak lagi.
Tahun ketiga pendidikan dokternya, Conan Doyle telah mencapai umur 20 tahun. Conan Doyle menawarkan diri untuk ikut dalam kapal dokter bedah bernapa Hope, sebuah kapal penangkap paus, dan ia berangkat ke kutub utara. Kapal tersebut berhenti di Greenland dan disanalah tempat menyenangkan untuk berburu anjing laut. Selain itu Conan Doyle juga menyukai pengalaman memburu ikan paus yang sangat ia nikmati. Petualangannya ini ia tuangkan dalam sebuah cerita berjudul Captain of the Pole Star.
Tanpa banyak kegembiraan, Conan Doyle melanjutkan studi kedokterannya pada tahun 1880 dan menyelesaikannya untuk mendapatkan gelar dokter dan ijin praktek pada tahun 1882. Conan Doyle pergi ke Afrika untuk membuka praktek karena di sana banyak sekali orang yang sakit. Tapi ia tidak betah dan ia segera pergi ke Inggris. Pengalamannya di Afrika ia tulis dalam cerita The Stark Munro Letters. Ia segera menyewa rumah di daerah Southsea, untuk membuka praktek karena ia kehabisan uang. Dengan kerja kerasnya ia mampu mendapatkan penghasilan praktek dokter cukup banyak dalam 3 tahun terakhir.
Pada tahun 1885, Conan Doyle telah menjadi dokter yang sukses. Ia memutuskan saat itulah waktu yang tepat untuk menikahi gadis muda bernama Louisa Hawkins. Menurut Conan Doyle pribadi, Louisa adalah seorang gadis yang pemberani, ramah, dan sangat baik hati.
Pada bulan Maret 1886 di sela-sela prakteknya yang terus meningkat, Conan Doyle mulai untuk menulis lagi, menulis sebuah novel yang akan membuatnya sangat amat terkenal. Ia menulis sebuah novel berjudul A Tangled Skein dengan tokoh bernama Sheridan Hope dan Ormond Sacker. Namun, novel ini belum begitu terkenal. Baru setelah Conan Doyle mengganti judul dan tokohnya dengan nama Study in Scarlet yang memperkenalkan pada kita si jenius Sherlock Holmes dan Dr. Watson, novel ini menjadi terkenal di seluruh Inggris. Kisah kedua dan ketiga tokoh Sherlock Holmes berjudul Micah Clark dan The Mistery of Cloomber juga sangat diminati. Sosok Sherlock Holmes merupakan tokoh fiksi paling komersial yang paling laris dan terkenal pada saat itu. Beritanya dimuat, dipublikasikan dan dicetak di mana-mana.
Pada tahun 1889 mengejutkan sekali, ternyata sosok Sherlock Holmes lebih terkenal di Amerika bahkan di dunia. Conan Doyle mendapat penghargaan Oscar Wilde atas keberhasilannya tersebut. Akhirnya banyak penggemar Sherlock Holmes meminta agar Conan Doyle melanjutkan cerita detektif tersebut.
Namun pada bulan Mei 1891, Conan Doyle terserang influenza mematikan. Ia terbaring di rumah sakit antara hidup dan mati selama tujuh hari. Akhirnya cerita Sherlock Holmes sempat terhenti karena ia harus beristirahat penuh. Conan Doyle harus bisa membagi waktu untuk dunia dokter dan dunia sastra agar tidak mudah terserang penyakit lagi.
Tahun 1892, Louisa melahirkan seorang bayi yang mereka namakan Kingsley. Saat itu, Conan Doyle mulai bosan dengan tokoh Sherlock Holmes. Pada bulan Desember 1893 Ia menuliskan kisah terakhir Sherlock Holmes bersama Prof. Moriarty tewas dalam pertarungannya di air terjun Reichenbach yang berjudul The Final Problem yang ditebikan oleh majalah The Strand. Ia lalu meneruskan karir di dunia kedokterannya dengan lebih serius.
Pada September 1894, Conan Doyle diundang ke puluhan kota untuk talk show kepada para penggemar novel-novelnya. Tahun 1986 Conan Doyle pergi ke Mesir bersama Louisa. Perjalanannya ke Mesir tersebut memberinya ide untuk membuat sebuah cerita berjudul The Tragedy of the Korosko. Sepulang dari Mesir, Conan Doyle bertemu dengan wanita cantik berumur 24 tahun bernama Jean Leckie pertama kali pada Maret 1897. Dialah yang akan menemani Conan Doyle sampai mati nanti.
Dalam periode yang sama, Conan Doyle diminta agar mengijinkan pembuatan film tentang Sherlock Holmes. Aktor terbaik yang terpilih pada saat itu yang akan memainkan peran Sherlock Holmes. Conan Doyle setuju bahkan ia sendiri yang membuat naskah film Sherlock Holmes tersebut.
Tahun 1900 pecahlah sebuah perang yang bernama Perang Boer. Conan Doyle mengajukan dirinya sebagai sukarelawan medis yang membantu perang tersebut. Ia berangkat ke Afrika pada bulan Februari tahun 1900. Di sana ia harus pandai-pandai berperang dan berjuang menyembuhkan prajurit yang terluka. Beberapa bulan di Afrika, ia menyadari bahwa banyak sekali prajurit bahkan sesama dokter yang tewas dalam perang tersebut. Pada Oktober 1900 saat perang mulai mereda, Conan Doyle membuat artikel berjudul The Great Boer War. Gaya bahasa dan opini yang baik, membuatnya menjadi sebuah sumber informasi yang menakjubkan.
Setelah perang usai, Conan Doyle kembali ke Inggris dan beristirahat selama beberapa bulan. Banyak pihak yang menginginkan ia untuk menulis cerita kembali karena sudah lama, Conan Doyle tidak membuat cerita. Akhirnya ia membuat sebuah cerita bersambung yang diterbitkan majalah The Strand dengan judul The Hound of the Baskervilles pada Agustus tahun 1901. Sebuat cerita yang memiliki sensasi yang hebat.
Tetapi para penggemarnya masih menginginkan kisah Sherlock Holmes. Bahkan ada sebuah gosip yang menyatakan bahwa Raja Edward VII sendiri meminta Conan Doyle menghidupkan kembali Sherlock Holmes. Hal ini membuat Conan Doyle tidak dapat menolaknya. Akhirnya pada tahun 1903, majalah The Strand mempublikasikan sebuah cerita yang berjudul The Return of Sherlock Holmes. Di lain pihak, hubungan Conan Doyle dengan Jean Leckie semakin erat. Jean Leckie merupakan rekan kerja sekaligus teman baiknya. Dalam tahun-tahun itu, Conan Doyle juga sempat membantu Scotland Yard untuk meyelesaikan beberapa kasus yang sulit dengan kepandaiannya.
Sebuah duka yang mendalam menghantam diri Conan Doyle. Tanggal 4 Juli 1906, Louisa istrinya meninggal dunia karena sakit yang dideritanya. Tetapi Jean Leckie datang dan terus menyemangatinya. Conan Doyle akhirnya menikah secara sembunyi-sembunyi dengan Jean Leckie. Barulah pada tanggal 18 September 1907, Conan Doyle secara terang-terangan mengumumkan pernikahannya dan diadakan pesta secara meriah. Dengan kedua anak yang telah diberikan oleh Jeal Leckie, mereka pindah ke rumah baru bernama Windlesham di daerah Sussex. Ia sangat ingin tinggal di rumah tercintanya itu saat sisa-sisa hidupnya masih ada nanti.
Tahun demi tahun ia lalui. Banyak cerita yang telah ia ciptakan dengan tokoh Sherlock Holmes. Diantaranya The Case of Oscar Slater, The House of Temperley, The Speckled Band, The Land of Mist, The Disintegration Machine, When The World Screamed, dan sebagainya. Cerita-cerita tersebut akhirnya dikumpulkan dan dijadikan menjadi beberapa kumpulan novel yang berisi berbagai kisah pendek Sherlock Holmes. Sehingga novel Sherlock Holmes yang telah ia buat adalah Study in Scarlet, The Sign of Four, The House of Temperley, The Valley of Fear, The Lost Word, The Adventure of Sherlock Holmes, Memoir of Sherlock Holmes, The Final Adventure of Sherlock Holmes, The Return of Sherlock Holmes, dan Casebook of Sherlock Holmes.
Conan Doyle mulai sakit-sakitan karena faktor usia. Akhirnya ia meninggal pada tanggal 7 Juli 1930. Kalimat terakhirnya, sebelum ia meninggal adalah "The greatest and most glorious adventure of all… (sesuatu yang terhebat dan yang paling berharga dari seluruh petualanganku...)," dengan berbisik kepada istrinya ia berkata, "You are wonderful… (kamulah yang menakjubkan...)”
5. NILAI-NILAI
A. Nilai
agama : Selalu ingat kepada Tuhan atas apa yang telah kita lakukan, maaka kita
tahu apa yang benar dan apa yang salah.
B. Nilai
Sosial : Keserakahan selalu merugikan orang lain, bersikap ramah dan apa adanya
akan membangun kerja sama antar individu dengan baik.
C. Nilai
moral : Harusnya kita sadar, tindakan mana yang baik dan mana yang benar,
menahan emosi ntuk tidak berbuat negative bisa kita lakukan jika kita meiliki
kesadaran.
----------SEKIAN----------
Terimakasih banyak akhirnya tugas bahasa indonesia aku selesai juga
BalasHapusTerimakasih banyak akhirnya tugas bahasa indonesia aku selesai juga
BalasHapusSama sama Fachri, senang bisa membantu
Hapusendingnya gm?
BalasHapusAda di bagian alur/plot :)
HapusTerima kasih tugas yg saya selalu khawatirkan tiap malam yang tidak bisa saya kerja akhirnya selesai karna bantuannya #thank's for all
BalasHapusSama-sama, senang bisa membantu :)
HapusTerima kasih tugas yg saya selalu khawatirkan tiap malam yang tidak bisa saya kerja akhirnya selesai karna bantuannya #thank's for all
BalasHapusJackpot City - Casino & Resort in Maricopa, AZ - Mapyro
BalasHapusJackpot City in Maricopa, AZ. View real-time driving 대구광역 출장마사지 directions to Jackpot City, 3475 충주 출장안마 W Flamingo Rd, 안동 출장안마 Maricopa, based on live 상주 출장샵 traffic updates and road conditions – from Rating: 3.9 · 나주 출장샵 75 votes