Louis Tomlinson - One Direction -->

Jumat, 10 Agustus 2012

Analisis Novel

1.  IDENTIFIKASI NOVEL

JUDUL : MEMOAR SHERLOCK HOLMES (Tuan Tanah di Reigate)
PENGARANG : Sir Arthur Conan Doyle
PENERBIT : PT Gramedia Pustaka Utama
CETAKAN : Kesembilan
TAHUN TERBIT : Februari 2012
TEMPAT TERBIT : Jakarta

2.  SINOPSIS
SHERLOCK HOLMES terbaring sakit di Hotel Dulongs karena kecapekan setelah mengadakan penyelidikan nonstop selama dua bulan penuh, dengan jam kerja tak kurang dari lima belas jam seharinya. Tiga hari kemudian, Watson meluangkan waktu seminggu di pedesaan untuk pergantian suasana bersama Holmes. Mereka akan menginap di rumah teman lama Watson, Kolonel Hayter. Ternyata akhir-akhir ini penduduk pedesaan di Reigate dilanda ketakutan. Pencuri memasuki rumah si tua Acton! Namun yang hilang hanya satu set Homer karangan Pope, dua tempat lili berlapis emas, bandul pemberat dari gading, barometr yang terbuat dari batang ek, dan segelondong benang. Itu saja. Keesokan harinya, bukan kasus pencurian lagi yang membuat panik penduduk,tetapi kasus pembunuhan si William, kusir Mr.Cunningham! apakah ada hubungannya dengan pencurian yang sempat terjadi di pedesaan ini ? siapakah pelaku dibalik misteri ini ?

3.  UNSUR INSTRINSIK
A.    TEMA : Kasus di Reigate
B.     TOKOH
1)      Tokoh utama : Sherlock Holmes dan Dr. Watson
2)      Tokoh pembantu : Kolnel Hayter, Inspektur Forroster, Mr. Cunningham, Mr. alec Cunningham, dan Acton.
3)      Tokoh figuran : pelayan colonel

v  Protagonis : Dr. Watson, colonel Hayter, Acton, inspektur Forroster
v  Antagonis : Mr. Cunningham dan Mr. Alec Cunningham
v  Tritagonis : Sherlock Holmes
C.     PENOKOHAN
1)      Sherlock Holmes
h Cerdik dan pekerja keras
“…… setelah mengadakan penyelidikan nontop selama dua bulan penuh, dengan jam kerja tak kurang dari lima belas jam seharinya. Memang benar, penyelidikannya sukses besar dan menjadi buah bibir di seluruh benua Eropa……”
h Nyentrik dan bersemangat
“…… kelakuannya sangat nyentrik, dan dia agak terlalu bersemangat……”
h Ketus
“’huh, coba lihat wajah mereka!’ teriak Holmes dengan ketus.”
h Jujur
“Sherlock Holmes menepati kata-katanya.”
2)      Dr. Watson
h Peduli
“ Tapi aku langsung mengangkat jariku untuk memperingatkanny. ‘Kau kemari untuk istirahat, sobat. Demi Tuhan, jangan mengutak-utik masalah baru dulu, berhubung sarafmu lagi tak beres.’”
h Prihatin
“ Aku prihatin atas kesalahan ini, karena aku tahu betapa dalamnya kekecewaaan yang diderita Holmesmenyadari dirinya sampai membuat kesalahan seperti itu.”
h Mengetahui semua tingkah sahabatnya
“dari ekspresi wajahnya, aku tahu bahwa dia sedang mencium sesuatu, tapi aku tak bisa menduga ke arah mana pikirannya berjalan.”
“Aku tahu temanku sengaja menyalahkan diriku untk tujuan tertentu.”
h Kagum dengan kelihaian Holmes
“’Sebagai dokter harus kuakui bahwa kau telah memerankannyadengan sangat baik’, kataku sambil menatap pria yang selalu mencengangkanku dengan kelihaian-keliahiannya yang tak terduga ini.”
h Rendah diri
“’Oh, betapa dungunya aku!,’teriakku.”
3)      Kolonel Hayter
h Baik
“Hayter seorang pensiunan tentara yang baik.”
h Mudah akrab
“……, dia cepat akrab dengan Holmes……”
h Waspada
“’kurasa sebaiknya aku membawa salah satu pistol ini ke atas, kalau-kalau ada bahaya mengancam.’”
h Tenang
“’Ah, nanti saja kita bicarakan lagi’, kata pak colonel, lalu kembali menikmati makan paginya dengan tenang.’”
h Hangat
“’Oh’, jawab pak colonel dengan hangat,………”
h Tertawa
“’Ya, Tuhan!,”teriak pak colonel sambil tertawa,”
4)      Inspektur Forroster
h Gagah, masih muda, dan penuh semangat
“seorang petugas polisi yang gagah, masih muda, dan penuh semangat memasuki ruangan.”
h Hormat
“…dan inspektur polisi itu membungkukkan badan untuk menghormat.”
5)      Mr. Cunningham
h Tua dan terhormat
“’Si Cunningham tua itu tuan rumah termkemuka di daerah ini, dan orangnya sangat terhormat.’’
h Lanjut usia, berwajah keras, berkerut-kerut, bermata tajam
“salah satunya adalah seorang yang sudah lanjut usia, wajahnya keras, berkerut-kerut, dan matanya tajam.”
h Dingin
“’saya rasa itu cukup jelas’,kata Mr. Cunningham dengan dingin……”
h Tidak sabar
“’tuan yang baik hati,’ kata Mr. Cunningham dengan rasa tak sabar,…”
h Kaku
“’Saya harap anda sudah puas sekarang?’ kata Mr. Cunningham dengan kaku.”
h Pengakuan rasa bersalah
“…aku melihat ekspresi wajah yang sedemikian gamblangnya menyatakan pengakuan rasa bersalah.”
h Memelintir salah satu pergelangan tangan Holmes
“……sedangkan ayahnya nampak memelintir salah satunya pergelangan tangannya.”
h Bingung dan terkejut
“yang tua nampak begitu bingung dan terkejut…”
h Berwajah kusam dan murung
“…wajahnya menjadi kusam dan murung.”
h Membunuh
“Atas tuduhan membunuh kusir mereka, William Kirwan.”
6)      Mr. Alec Cunningham
h Perokok
“…dan Mr. Alec Cunningham yang sudah mengenakan pakaian tidur sedang menghisap pipa.”
h Tampan dan muda
“…yang satunya lagi seorang pemuda yang sangat tampan.”
h Tersenyum
“Dia tersenyum lepas……”
h Berpakaian sangat mewah
“……dan menggunakan pakaian yang sangat mewah.”
h Tertawa terbahak-bahak
“……dan Alec Cunningham tertawa terbahak-bahak.”
h Mencekik leher Holmes
“Cunningham muda mencekik leher temanku dengan kedua tangannya……”
h Membunuh
“Atas tuduhan membunuh kusir mereka, William Kirwan>”
h Sok  dan penuh gaya
“sebaliknya, penampilan anaknya telah berubah sama sekali dari yang sebelumnya sok dan penuh gaya.”
h Matanya hitam legam
“Matanya yang hitam legam memancarkan kekejaman.”
h Menakutkan
“……sehingga wajahnya yang tampan berubah menjadi menakutkan.”
h Akan menembak
“secepat kilat tangannya menyambar sesuatu, yang ternyata sebuah pistol yang baru saja hendak ditembakkan oleh Cunningham muda.”
h Berbohong
“itu berarti Alec Cunningham berbohong ketika dia mengatakan belum ada dua orang yang sedang bergumul ketika terdengar suara tembakan.”
7)      Mr. Acton
h Tua
“Si tua Acton, salah satu tokoh di daerah ini,…”
h Bertubuh kecil
“Dia ditemani oleh seorang pria bertubuh kecil…”
8)      Kepala pelayan pak Kolonel
h Gemetaran
“kami sedang makan pagi ketika kepala pelayan pak kolonel berlari masuk dengan gemetaran.”
D.    LATAR/SETTING
1)      Latar Tempat
h Hotel Dulongs
“……bahwa Holmes sedang terbaring sakit di Hotel Dulongs.”
h Eropa
“……penyelidikannya sukses besar dan menjadi buah bibir di seluruh  benua Eropa.”
h Baker Street
“Tiga  hari kemudian, kami kembali ke Baker Street bersama-sama,…”
h Reigate, Surrey
“…dan kini dia bertempat tinggal di dekat Reigate, Surrey.”
h Rumah pak Kolonel
“……, kami sudah berada di rumah pak Kolonel.”
h Ruang senjata pak Kolonel
“……, setelah makan malam kami duduk di ruang senjata pak colonel.”
h Lapangan
“kami mendapati Holmes sedang berjalan kesana kemari di lapangan,…”
h Pondik mungil
“kami melewati pondok mumgil yang tadinya ditempati oleh korban.”
h Lyons
“……seminggu setelah kami pulang dari Lyons,......”
h Rumah kuno bergaya Ratu Anne (Rumah Mr. Cunningham)
“……, lalu berjalan naik ke rumah kuno bergaya Ratu Anne yang masih dalam keadaan baik itu.”
h Tangga, Ruang keluarga, beberapa kamr tidur, termasuk kamar tidur Mr. Cunningham dan putranya
“setelah menaiki tangga, kami tiba di ruang keluarga, dan beberapa kamar tidur, termasuk kamar Mr. Cunningham dan putranya.”
h Ruang untuk merokok
“sekitar jam satu siang dia sudah kembali bersama kami di ruang untuk merokok.”
2)      Latar Waktu
h Tahun 1887
“saat itu musim semi 1887”
h 14 April
“…, aku membaca bahwa pada tanggal 14 April aku …”
h 15 April
“Dua puluh emapt jam kemudian, aku sudah berada di sampingnya…”
h 18 April
“Tiga hari kemudian kami kembal ke Baker Street bersama-sama,…”
h Malam
“Pada malam kedatangan kami, setelah makan malam kami duduk di ruang senjata pak Kolonel.”
h Pagi
“kami sedang makan pagi ketika kepala pelayan pak Kolonel berlari masuk dengan gemetaran.”
h Sekitar jam satu siang
“sekitar jam satu siang dia sudah kembali bersama kami di ruang untuk merokok.”
3)      Latar Suasana
h Musim Semi
“Saat itu musim semi 1887.”
h Menyenangkan
“Menurutku, meluangkan waktu seminggu di pedesaan sangat menyenangkan,…”
h Tegang
“’Bahaya mengancam ?’ tanyaku.”
“ Pembunuhan!”
h Kaget
“Wajah temanku tiba-tiba berubah menjadi sangat mengerikan. Matanya melotot ke atas, seluruh otot wajahnya mengejang, dan sambil megerang dia jatuh tertelungkup di tanah.”
h “Kata-katana terputus oleh teriakan yang tiba terdengar ‘Tolong! Tolong! Ada pembunuhan!’”
h Santai
“Sekitar jam satu siang dia sudah kembali bersama kami di ruang untuk merokok.”
h Lega
“’Ya, Tuhan!’ teriak pak Kolonel sambil tertawa. ‘Jadi Anda tadi Cuma pura-pura, ya ? Padahal kami sempat prihatin setengah mati.’”
h Tenang
“Watson, rencana istirahat kita di desa yang tenang ternyata membawa hasil.”
E.     ALUR/PLOT : Alur Maju / progresif
Sherlock Holmes terbaring sakit di Hotel Dulong karena kecapekan setelah mengadakan penyelidikan yang menghabiskan tenaganya. Setelah sembuh dari sakit, Watson mengajak sahabatnya, Holmes, untuk pergantian suasana di pedesaan. Mereka akan menginap di rumah temannya Watson yaitu Kolonel Hayter. Ternyata akhir-akhir ini, pedesaan yg terletak di Reigate tersebut dihebohkan dengan aksi pencurian aneh. Pencuri yang memasuki rumah si tua Acton hanya mengambil barang-barang yang seharusnya tidak pantas dicuri oleh seorang pencuri. Keesokan harinya, terdengar kabar dari kepala pelayan Kolonel Hayter bahwa terjadi pembunuhan terhadap kusir Mr. Cunningham yaitu William Kirwan. Robekan kertas yang didapat oleh Inspektur Forroster menjadi bukti pelaku pembunuhan. Dengan cerdiknya, Holmes sudah mencurigai seorang ayah dan seorang anak yang merupakan pelaku dibalik misteri ini. Mereka adalah Mr. Cunningham dan anaknya Mr. Alec Cunningham. Motif dibalik semua ini adalah karena adanya sengketa tanah antara Cunningham dan Acton. Mr. Cunningham ingin mengambil dokumen penting dari rumah Acton tetapi tidak mendapatkannya. Agar berkesan ini hanya pencurian biasa, Cunningham hanya mengambil barang-barang yang kurang penting saja. Sayangnya, aksi itu diketahui oleh kusir mereka, William Kirwan. Untuk menutupi semua kebusukan Cunningham, kedua orang itu membunuh kusir mereka. Akhirnya, kebenaran terkuak sudah, mereka di bawa oleh inspektur Forroster. Maka besok pagi, dengan penuh semangat, Sherlock Holmes dan Watson pun dengan penuh semangat, kembali ke Baker Street.
F.      SUDUT PANDANG/POINT OF VIEW : Sudut Pandang Orang Pertama
G.    GAYA BAHASA
h Bahasa Inggris
“…, namun yang hilang cuma satu set Homer……”
h Majas metafora
“Walaupun selama ini dia dijuluki si Tulang Bajam,…”
“Memang benar, penyelidikannya sukses besar dan menjadi buah bibir di seluruh benua Eropa,…”
h Metonimia
“… aku menerima telegram dari Lyons…”
H.    AMANAT
Sebagai ayah, seharusnya menjadi panutan yang baik bagi anaknya, keinginan anak tidak harus semuannya dipenuhi dan tidak semuanya harus didukung, apalagi itu hal negative. Kita harus menerima hidup ini apa adanya. Karena keserakahan tidak membuahkan hasil apa-apa bagi kehidupan ini.

4.  UNSUR EKSTRINSIK

  Arthur Ignatius Conan Doyle lahir pada tanggal 22 Mei 1859 di kota Edinburgh, Skotlandia. Keluarga Doyle merupakan sebuah keluarga Katolik-Irlandia yang kaya, dan berkembang di lingkungan seni. Charles Altamont Doyle, ayah Arthur, merupakan seorang pemabuk berat dan merupakan satu-satunya keluarga Doyle yang memisahkan diri dari Arthur. Pada umur 22 tahun, Charles menikah dengan Mary Foley, seorang wanita bersemangat dan berpendidikan berumur 17 tahun.

            Mary Doyle tertarik dan senang pada buku dan dia merupakan juru cerita yang sangat baik. Mary Doyle bekerja sebagai pengarang cerita untuk mencukupi kebutuhan keluarganya. Saat itu hanya ada sedikit uang untuk keluarganya dan keharmonisan keluargapun tidak didukung oleh ayahnya. Setelah Arthur mencapai umur sembilan tahun, dia bersekolah dengan bantuan biaya dari sanak saudaranya. Arthur bersekolah di asrama Kristen Romawi karena Arthur enggan bersekolah di tempat lain yang menekankan hukuman fisik yang identik dan berlaku pada jaman dahulu.

            Tahun 1876, Arthur lulus pada umur tujuh belas tahun dan siap menghadapi dunia dan berusaha untuk lebih maju. Keluarga Arthur merupakan keluarga seniman. Tetapi Arthur memilih dunia kedokteran untuk melanjutkan pendidikannya. Keputusan ini ia ambil berkat dorongan Dr. Bryan Charles Waller, yang pertama kali ia temui di sebuah penginapan. Dr. Waller merupakan dosen di Universitas Endinburgh dan dialah yang mengirim Arthur ke sana.

            Dalam pendidikannya untuk menjadi seorang dokter, Arthur juga mencoba-coba menulis beberapa cerita pendek dan mulai berkembang,  seperti yang dilakukan ibunya. Dia berhasil menyelesaikan sebuah cerita pertamanya, sebuah cerita dramatis yang berjudul The Surgeon of Gangster Fell. Kini ia menggunakan nama Conan Doyle dalam dunia sastra ini. Banyak orang yang menginspirasi Conan Doyle dalam mengarang cerita, seperti James Barrie dan Robert Louis Stevenson yang sangat terkenal dalam bidang puisi tetapi mereka juga berada dalam bidang kedokteran. Namun ada satu orang yang membuat ia sangat terkesan dan sangat ia percayai tanpa ragu, yaitu Dr. Joseph Bell, seorang dokter yang hebat dan sangat ahli dalam observasi, logika, deduksi, dan diagnosa. Dialah yang menginspirasi Arthur untuk menciptakan sosok fiksi monumental yaitu Sherlock Holmes.

            Tahun kedua pendidikan dokternya, Conan Doyle menulis cerita lagi dengan judul The Mistery of Sasassa Valley. Cerita ini dimuat dalam majalah Edinburgh bernama Chamber’s Journal yang diterbitkan pertama kali oleh Thomas Hardy. Pada tahun yang sama, cerita Conan Doyle diterbitkan untuk kedua kalinya dengan judul The American Tale yang dipublikasikan di London Society, membuatnya ingin menulis lebih dan lebih banyak lagi.

            Tahun ketiga pendidikan dokternya, Conan Doyle telah mencapai umur 20 tahun. Conan Doyle menawarkan diri untuk ikut dalam kapal dokter bedah bernapa Hope, sebuah kapal penangkap paus, dan ia berangkat ke kutub utara. Kapal tersebut berhenti di Greenland dan disanalah tempat menyenangkan untuk berburu anjing laut. Selain itu Conan Doyle juga menyukai pengalaman memburu ikan paus yang sangat ia nikmati. Petualangannya ini ia tuangkan dalam sebuah cerita berjudul Captain of the Pole Star.

           Tanpa banyak kegembiraan, Conan Doyle melanjutkan studi kedokterannya pada tahun 1880 dan menyelesaikannya untuk mendapatkan gelar dokter dan ijin praktek pada tahun 1882. Conan Doyle pergi ke Afrika untuk membuka praktek karena di sana banyak sekali orang yang sakit. Tapi ia tidak betah dan ia segera pergi ke Inggris. Pengalamannya di Afrika ia tulis dalam cerita The Stark Munro Letters. Ia segera menyewa rumah di daerah Southsea, untuk membuka praktek karena ia kehabisan uang. Dengan kerja kerasnya ia mampu mendapatkan penghasilan praktek dokter cukup banyak dalam 3 tahun terakhir.

            Pada tahun 1885, Conan Doyle telah menjadi dokter yang sukses. Ia memutuskan saat itulah waktu yang tepat untuk menikahi gadis muda bernama Louisa Hawkins. Menurut Conan Doyle pribadi, Louisa adalah seorang gadis yang pemberani, ramah, dan sangat baik hati.

            Pada bulan Maret 1886 di sela-sela prakteknya yang terus meningkat, Conan Doyle mulai untuk menulis lagi, menulis sebuah novel yang akan membuatnya sangat amat terkenal. Ia menulis sebuah novel berjudul A Tangled Skein dengan tokoh bernama Sheridan Hope dan Ormond Sacker. Namun, novel ini belum begitu terkenal. Baru setelah Conan Doyle mengganti judul dan tokohnya dengan nama Study in Scarlet yang memperkenalkan pada kita si jenius Sherlock Holmes dan Dr. Watson, novel ini menjadi terkenal di seluruh Inggris. Kisah kedua dan ketiga tokoh Sherlock Holmes berjudul Micah Clark dan The Mistery of Cloomber juga sangat diminati. Sosok Sherlock Holmes merupakan tokoh fiksi paling komersial yang paling laris dan terkenal pada saat itu. Beritanya dimuat, dipublikasikan dan dicetak di mana-mana.

            Pada tahun 1889 mengejutkan sekali, ternyata sosok Sherlock Holmes lebih terkenal di Amerika bahkan di dunia. Conan Doyle mendapat penghargaan Oscar Wilde atas keberhasilannya tersebut. Akhirnya banyak penggemar Sherlock Holmes meminta agar Conan Doyle melanjutkan cerita detektif tersebut.

            Namun pada bulan Mei 1891, Conan Doyle terserang influenza mematikan. Ia terbaring di rumah sakit antara hidup dan mati selama tujuh hari. Akhirnya cerita Sherlock Holmes sempat terhenti karena ia harus beristirahat penuh. Conan Doyle harus bisa membagi waktu untuk dunia dokter dan dunia sastra agar tidak mudah terserang penyakit lagi.

            Tahun 1892, Louisa melahirkan seorang bayi yang mereka namakan Kingsley. Saat itu, Conan Doyle mulai bosan dengan tokoh Sherlock Holmes. Pada bulan Desember 1893 Ia menuliskan kisah terakhir Sherlock Holmes bersama Prof. Moriarty tewas dalam pertarungannya di air terjun Reichenbach yang berjudul The Final Problem yang ditebikan oleh majalah The Strand. Ia lalu meneruskan karir di dunia kedokterannya dengan lebih serius.

            Pada September 1894, Conan Doyle diundang ke puluhan kota untuk talk show kepada para penggemar novel-novelnya. Tahun 1986 Conan Doyle pergi ke Mesir bersama Louisa. Perjalanannya ke Mesir tersebut memberinya ide untuk membuat sebuah cerita berjudul The Tragedy of the Korosko. Sepulang dari Mesir, Conan Doyle bertemu dengan wanita cantik berumur 24 tahun bernama Jean Leckie pertama kali pada Maret 1897. Dialah yang akan menemani Conan Doyle sampai mati nanti.

            Dalam periode yang sama, Conan Doyle diminta agar mengijinkan pembuatan film tentang Sherlock Holmes. Aktor terbaik yang terpilih pada saat itu yang akan memainkan peran Sherlock Holmes. Conan Doyle setuju bahkan ia sendiri yang membuat naskah film Sherlock Holmes tersebut.

            Tahun 1900 pecahlah sebuah perang yang bernama Perang Boer. Conan Doyle mengajukan dirinya sebagai sukarelawan medis yang membantu perang tersebut. Ia berangkat ke Afrika pada bulan Februari tahun 1900. Di sana ia harus pandai-pandai berperang dan berjuang menyembuhkan prajurit yang terluka. Beberapa bulan di Afrika, ia menyadari bahwa banyak sekali prajurit bahkan sesama dokter yang tewas dalam perang tersebut. Pada Oktober 1900 saat perang mulai mereda, Conan Doyle membuat artikel berjudul The Great Boer War. Gaya bahasa dan opini yang baik, membuatnya menjadi sebuah sumber informasi yang menakjubkan.

            Setelah perang usai, Conan Doyle kembali ke Inggris dan beristirahat selama beberapa bulan. Banyak pihak yang menginginkan ia untuk menulis cerita kembali karena sudah lama, Conan Doyle tidak membuat cerita. Akhirnya ia membuat sebuah cerita bersambung yang diterbitkan majalah The Strand dengan judul The Hound of the Baskervilles pada Agustus tahun 1901. Sebuat cerita yang memiliki sensasi yang hebat.

            Tetapi para penggemarnya masih menginginkan kisah Sherlock Holmes. Bahkan ada sebuah gosip yang menyatakan bahwa Raja Edward VII sendiri meminta Conan Doyle menghidupkan kembali Sherlock Holmes. Hal ini membuat Conan Doyle tidak dapat menolaknya. Akhirnya pada tahun 1903, majalah The Strand mempublikasikan sebuah cerita yang berjudul The Return of Sherlock Holmes. Di lain pihak, hubungan Conan Doyle dengan Jean Leckie semakin erat. Jean Leckie merupakan rekan kerja sekaligus teman baiknya. Dalam tahun-tahun itu, Conan Doyle juga sempat membantu Scotland Yard untuk meyelesaikan beberapa kasus yang sulit dengan kepandaiannya.

            Sebuah duka yang mendalam menghantam diri Conan Doyle. Tanggal 4 Juli 1906, Louisa istrinya meninggal dunia karena sakit yang dideritanya. Tetapi Jean Leckie datang dan terus menyemangatinya. Conan Doyle akhirnya menikah secara sembunyi-sembunyi dengan Jean Leckie. Barulah pada tanggal 18 September 1907, Conan Doyle secara terang-terangan mengumumkan pernikahannya dan diadakan pesta secara meriah. Dengan kedua anak yang telah diberikan oleh Jeal Leckie, mereka pindah ke rumah baru bernama Windlesham di daerah Sussex. Ia sangat ingin tinggal di rumah tercintanya itu saat sisa-sisa hidupnya masih ada nanti.

            Tahun demi tahun ia lalui. Banyak cerita yang telah ia ciptakan dengan tokoh Sherlock Holmes. Diantaranya The Case of Oscar Slater, The House of Temperley, The Speckled Band, The Land of Mist, The Disintegration Machine, When The World Screamed, dan sebagainya. Cerita-cerita tersebut akhirnya dikumpulkan dan dijadikan menjadi beberapa kumpulan novel yang berisi berbagai kisah pendek Sherlock Holmes. Sehingga novel Sherlock Holmes yang telah ia buat adalah Study in Scarlet, The Sign of Four, The House of Temperley, The Valley of Fear, The Lost Word, The Adventure of Sherlock Holmes, Memoir of Sherlock Holmes, The Final Adventure of Sherlock Holmes, The Return of Sherlock Holmes, dan Casebook of Sherlock Holmes.

            Conan Doyle mulai sakit-sakitan karena faktor usia. Akhirnya ia meninggal pada tanggal 7 Juli 1930. Kalimat terakhirnya, sebelum ia meninggal adalah "The greatest and most glorious adventure of all… (sesuatu yang terhebat dan yang paling berharga dari seluruh petualanganku...)," dengan berbisik kepada istrinya ia berkata, "You are wonderful… (kamulah yang menakjubkan...)”
5.   NILAI-NILAI
A.    Nilai agama : Selalu ingat kepada Tuhan atas apa yang telah kita lakukan, maaka kita tahu apa yang benar dan apa yang salah.
B.     Nilai Sosial : Keserakahan selalu merugikan orang lain, bersikap ramah dan apa adanya akan membangun kerja sama antar individu dengan baik.
C.     Nilai moral : Harusnya kita sadar, tindakan mana yang baik dan mana yang benar, menahan emosi ntuk tidak berbuat negative bisa kita lakukan jika kita meiliki kesadaran.


----------SEKIAN----------

9 komentar:

  1. Terimakasih banyak akhirnya tugas bahasa indonesia aku selesai juga

    BalasHapus
  2. Terimakasih banyak akhirnya tugas bahasa indonesia aku selesai juga

    BalasHapus
  3. Terima kasih tugas yg saya selalu khawatirkan tiap malam yang tidak bisa saya kerja akhirnya selesai karna bantuannya #thank's for all

    BalasHapus
  4. Terima kasih tugas yg saya selalu khawatirkan tiap malam yang tidak bisa saya kerja akhirnya selesai karna bantuannya #thank's for all

    BalasHapus
  5. Jackpot City - Casino & Resort in Maricopa, AZ - Mapyro
    Jackpot City in Maricopa, AZ. View real-time driving 대구광역 출장마사지 directions to Jackpot City, 3475 충주 출장안마 W Flamingo Rd, 안동 출장안마 Maricopa, based on live 상주 출장샵 traffic updates and road conditions – from  Rating: 3.9 · 나주 출장샵 ‎75 votes

    BalasHapus

Carrot mobile casino