Louis Tomlinson - One Direction -->

Minggu, 05 Mei 2013

Resensi Buku Dare To Dream : Life as One Direction

Lima Remaja yang Berani Bermimpi
Judul buku : Dare to Dream ; Life as One Direction
Penulis : Richard Griffiths, Harry Magee, dan Will Bloomfield untuk Modest Management.
Terbit : Cetakan I, Juli 2012
Alih bahasa : Debbie Daisy Natalia
Kategori : Non Fiksi, Biografi
Ukuran : 18 x 24 cm
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Halaman : 288 halaman
ISBN :  978-979-22-8835-3

            Dare to Dream : Life as One Direction adalah buku biografi dari One Direction yang diwakili secara eksklusif oleh Richard Griffiths, Harry Magee, dan Will Bloomfield. Di beberapa halaman buku ini, terdapat foto-foto ekslusif oleh fotografer yang bernama Simon Harris dengan pengecualian beberapa foto masa lampau.
            One Direction ingin membagi pengalaman yang luar biasa kepada para pembaca melalui buku ini. Louis, Harry, Zayn, Liam, dan Niall tidak menyangka apa yang terjadi pada mereka sejauh ini. Berawal dari lima anak muda yang tidak saling mengenal, masuk final The X Factor, lalu melakukan tour konser pertama, dan merekam album pertama mereka.
            Dari sampul buku ini, terdapat foto lima lelaki dengan ciri khasnya masing-masing dan tanda khusus bahwa buku ini termasuk 100% official. Huruf-huruf yang terdapat dalam buku tidak terlalu padat sehingga nyaman untuk dibaca. Hasil cetakan sangatlah memuaskan, terutama pada foto-foto yang jelas.
Isi buku ini seperti layaknya buku harian yang diringkas khusus untuk pembaca. Dimulai dari masa sekolah, memasuki ajang pencarian bakat X Factor, melewati hari Natal bersama keluarga, mengawali Tahun Baru dengan bekerja, harapan dan perencanaan ke depan. Selain itu, tentu ada kisah percintaan masing-masing dari lima remaja bertalenta ini.
            Dimulai dari masa sekolah mereka yang tak terlupakan. Harry Styles dengan band White Eskimo-nya, Liam Payne yang ketika di TK adalah anak yang agak nakal, Louis Tomlinson yang sering membuat teman-temannya tertawa, Niall Horan yang ramah, dan Zayn Malik yang mendapatkan nilai A dalam GCSE (General Certificate of Secondary Education) Inggrisnya.
            Ketika di Bootcamp X Factor, juri menggabungkan mereka yang dari awalnya adalah solo menjadi kategori group. Setelah show itu, semua anggota band tinggal di rumah ayah tiri Harry di Cheshire, kemudian mereka mengakrabkan diri. “Itu pengalaman baru bagi kami semua, karena itu rasanya seperti tinggal di asrama.” (Hal 22)
            Kerja keras mereka, membawa mereka memasuki babak final X Factor. “Diberitahu bahwa kami berhasil masuk babak final live adalah momen yang tidak akan pernah kulupakan.”-Harry (hal 27). “Masuk dalam final tiga besar acara itu memang luar biasa!”-Liam (hal 75). “Sungguh suatu pengalaman yang luar biasa.”-Louis (hal 126). “Yang pertama kali kami lakukan ketika kami lolos, selain saling memeluk, adalah menelepon orangtua kami.”-Niall (hal 166).
            Setelah mengetahui bahwa mereka mendapat juara ketiga, perasaan mereka agak campur aduk. “Kupikir kami menangis karena acara sudah berakhir.” (hal 217). One Direction dipanggil ke ruang ganti Simon Cowell, salah satu juri X Factor. Kemudian tiba-tiba ia berkata, “Kalian bagus sekali dalam show. Sony akan mengontrak kalian besok pagi.” Gagal menjadi juara pertama tidak membuat semua berakhir begitu saja, bukan ?
            Pada liburan Natal, masing-masing anggota One Direction pulang menemui keluarga mereka. Sehari sebelum menjelang Natal, Louis mendapat ucapan selamat ulang tahun dari keempat temannya itu. Mereka tetap rendah hati ketika berkumpul dengan teman-teman lamanya. “Aku benci jika orang berpikir aku berusaha membuat mereka terkesan. Aku tak perlu melakukannya; mereka teman-teman lamaku.”-Harry (hal 32).
            Setiap akhir bab buku ini, terdapat pertanyaan kilat yang dijawab dengan spontan oleh lima remaja Inggris ini. Ada pertanyaan tak terduga dan sangat menghibur. Dari jawaban-jawaban mereka yang seadanya ini, bisa disimpulkan bahwa mereka memiliki kebiasaan yang sederhana walaupun sedang berada di dunia entertainment.

            Dari halaman 284 buku ini, banyak ucapan terima kasih dari One Direction. Dimulai dari Harry, Liam, Louis, Niall, dan Zayn. Buku ini memiliki hak cipta terjemahan Indonesia oleh PT Gramedia Pustaka Utama. Kisah perjalanan mereka hingga sekarang dengan perencanaan yang mantap, bisa menjadi inspirasi bagi para remaja untuk berani bermimpi dengan rencana dan mampu melalui proses jatuh bangun.  
Carrot mobile casino